Asal Mula
Sejarah vespa dimulai lebih dari
seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada
tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi
di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck,
Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat
Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan
4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di
daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat
produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan
Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin
Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.
Lahir Kembali
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom
oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio
dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk,
Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico
memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal
Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah Corradino
D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep
dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat
rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan
sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi
pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah
“Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah
pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi
dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.
Maka pada 1945, konstruksi
alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor
berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata
bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil
dari roda pesawat tempur.
Guna mengoptimalkan bentuk dan
keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha
''kaki lima'' merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini
langsung dipimpin oleh Corradino d'Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera
dapat mereka kantongi.
Hasilnya, muncullah pertama kali
produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya
bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk
kerangkanya.
Namun, karena bentuk penutup
pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun
bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah
sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d'Ascanio pun putar akal
untuk memperbaiki model tersebut.
D’ascanio hanya membutuhkan beberapa
hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi
nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja
berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak
sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa
Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik
Piaggio di Pontedera, Italia.
Pada Akhir 1949, telah di produksi
35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada
pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol
dari revolusi gagasan pada waktu itu.
Perkembangan selanjutnya, produk ini
ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan
India -- selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain
itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin
Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas
mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125
cc buatan Jerman.
Pada saat itu banyak negara lain
yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun
mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel,
Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp,
sempat populer di era 1960-an.
Selidik punya selidik, fanatisme
terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu
dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang
melakukan ''revolusi'' bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat
bahenol masih terasa melekat.
Produk 150 GS -- kala itu dikenal sebagai
Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an -- memang kemudi
dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi
bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat
ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4,
Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah
satu Icon besar orang Italia.
Sejarah Vespa di Indonesia
“Demam Vespa” di tanah air sangat di
pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh
Pemerintah Indonesiaterhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas
di Congosaat itu.
Menurut beberapa narasumber, setelah
banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu
pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung
perkembangan Vespa di tanah air.
- Vespa 98
1946
ada
bulan April 1946, sebuah model transportasi baru yang fungsional dan inovatif
dipublikaskan pertamakalinya kepada masyarakat umum di acara Golf Club, Roma.
Dengan tameng yang dilengkapi oleh logo timbul guna menggantikan lambang
Pesawat Piaggio sebelumnya, Vespa lantas menjadi sebuah kesuksesan besar dan
sorotan media massa. Vespa-pun berhasil menarik perhatian publik, memberikan
kejutan, namun juga keraguan. Saat itu, penjualan pertama Vespa bermula dari
dealer kecil dengan harga 55.000 Lira untuk model standar, sedangkan model
deluxe dibanderol seharga 66.000 Lira.
- Vespa 98 Corsa Circuito
1947
Vespa
98 Corsa diciptakan khusus untuk menunjukkan kepada dunia bahwa scooter kecil
juga dapat bersaing di arena balap.Vespa yang semakin banyak terlihat di
jalanan dan alun-alun kota Italia, membuat Enrico Piaggio termotivasi untuk
menciptakan scooterbaru yang agresif untuk menjadi pemenang di arena balap.
Giuseppe Cau merupakan orang pertama yang menggunakan Vespa 98 di sirkuit dan
berhasil keluar sebagai pemenang di Climb Monte Mario Hill pada tahun 1947.
Vespa 98 Corsa (Circuit) merupakan kombinasi antara kecepatan dan inovasi;
body-nya dirakit oleh tangan menggunakan rangka baja; rem tromolnya dilengkapi
dengan ventilasi udara belakang untuk sistem cooling; serta memiliki tiga
persneling guna memastikan bahwa kontrol katup dan sistem coolingdapat terjadi
melalui ventilasi udara. Dikenal dengan warna originalmerah, Vespa 98 Corsa ini
dijuluki sebagai si "bola api" kecil.
- Vespa 98 II Serie
1947
Seri
kedua dari Vespa 98 diproduksi sebanyak 16.500 unit. Model ini menawarkan
perubahan yang signifikan dari model pendahulunya, baik dari segi estetika
maupun teknis. Model tersebut juga dilengkapi oleh ban serep untuk berjaga-jaga
apabila pengendara mengalami kempes ban, dimana hal tersebut sangatlah mungkin
terjadi karena kondisi jalan yang buruk paska perang. Elemen tersebut akhirnya
menjadi fitur desain Vespa yang paling dikenal karena alasannya yang sangat
fungsional. Vespa 98 juga hadir dengan lampu depan baru dengan warna silver
metalik yang mengingatkan kita akan perusahaan pesawat Piaggio terdahulu.
Beberapa majalah pun memberitakan bahwa penjualan Vespa 98 telah mencapai 8
bulan waitlist. Hal ini akhirnya membuka peluang bagi pasar gelap untuk turut
ambil bagian dengan membanderol harga Vespa 2 kali lipat, yakni mencapai
125.000 Lira!
- Vespa 125 Corsa “alloy frame”
1949
Pada
tahun 1949, Vespa pertama kalinya diciptakan dengan sasis balap yang terbuat
dari aluminium, yang digunakan pada konstruksi pesawat, kemudian dirakit
menggunakan paku rivet, dilengkapi dengan velg dan teknologi yang muktahir di
tahun 40an.
- Vespa125
1949
Pada
tahun 1948 Piaggio meluncurkan Vespa baru. Antara tahun 1946 dan 1947, sebanyak
1183 unit Vespa 125cc dijual dan dipasarkan di luar negeri (terutama di Swiss).
Pada akhir tahun 1947 Enrico Piaggio memutuskan untuk menghentikan produksi
Vespa 98cc, dan hanya menjual Vespa 125cc baik untuk pasar Italia maupun
penjualan internasional. Beberapa model baru juga telah dilengkapi oleh lengan
suspensi depan, dan kap mesin yang dibuat lebih terbuka untuk memudahkan akses
ke mesin dan komponen mekanis lainnya. Seri Vespa tahun 1949 berikutnya, yang
kini dipamerkan di Museum Piaggio, tampak lebih baik dengan sistem cooling dan
kontrol persneling yang baru.
- Vespa Circuito 125
1949
Di
akhir tahun 40an, produsen sepeda motor mulai beranggapan bahwa cara terbaik
untuk mengiklankan kendaraan mereka adalah dengan berpartisipasi dalam arena
balap. Tujuannya yakni untuk meningkatkan potensi pelanggan baru dengan cara
mengangkat industri sepeda motor ini ke ranah publik. Beberapa motor Piaggio
telah berpartisipasi dalam rangkaian sirkuit balap; yang awalnya hanya
bertujuan untuk mengiklankan produk, namun ternyata 125 sirkuit tersebut juga
dapat digunakan untuk menguji kemampuan motor baru, yang kemudian mampu
menimbulkan adaptasi baru dari model standar. Motor balap vespa yang dibuat
secara handmade oleh para spesialis Piaggio telah digunakan oleh beberapa
pembalap terkenal sepeeti Dino Mazzoncini dan Giuseppe Cau. Giuseppe Cau pun
telah memenangkan waktu balap pada Catania Etna di tahun 1950, dengan menjadi
yang tercepat di kelasnya (125cc), dan berhasil meraih posisi 3 dalam klasemen
keseluruhan setelah Guzzi dan Benelli.
- Vespa Montlhery
1950
Untuk
mempromosikan image sporty Vespa, Piaggio mengalihkan fokus para penonton
dengan memecahan rekor baru. Pada tanggal 7 April 1950 di sirkuit Montlhery,
Prancis, Vespa berhasil memenangkan rekor waktu dunia, dengan tiga pembalap
yang bergantian dalam uji waktu 10 jam dengan kecepatan rata-rata 134 km/jam;
yakni jarak 100 km (kecepatan rata-rata 129,7 km/h), jarak 500 km (kecepatan
rata-rata 123,9 km/h ), dan jarak 1.000 km (kecepatan rata-rata 124,3 km/jam).
Selama 10 jam, Vespa mampu meng-cover jarak sepanjang 1.049 kilometer. Dengan
motor yang mirip dengan Vespa 125 "sirkuit" dari tahun 1949,
Mazzoncini mampu meraih hasil yang cemerlang dalam sirkuit balap, di antaranya
adalah kemenangan kelas scooter di Circuit of Genoa, dimana terjadi persaingan
antara Vespa dan Lambretta.
- Vespa Siluro (Torpedo)
1951
Pada
tahun 1951 Vespa berhasil memecahkan rekor paling bergengsinya, yakni “the
flying kilometre.” Pada tanggal 9 Februari, Vespa dengan mesin dua piston
(daya: 17,2 hp dan 9500 rpm) rancangan Corradino D'Ascanio, dan dipimpin oleh
Dino Mazzoncini, berhasil melintasi jalur tol Roma (Dekat Ostia) antara
kilometer 10 dan 11 dengan catatan waktu 21 detik dan 4 sen dan kecepatan
rata-rata 171,1 km / jam.
- Vespa 125
1951
Masih
mirip dengan pola di tahun 1948, penjualan di tahun 1951 pun terus meningkat
seiring dengan pembaharuan dari segi teknologi dan estetika. Model tahun 1951
tersebut bahkan semakin populer setelah debutnya dalam film bioskop romantis
berjudul “Roman Holiday” yang menceritakan kisah cinta antara Audrey Hepburn
dan Gregory Peck di Roma.
- Vespa 125 “Six Days”
1951
Secara
estetika masih mirip dengan Vespa 125, "Six Days" hanya memiliki
perbedaan pada tanki bahan bakar yang ditutup oleh tameng, dan adanya tas di
sisi kanan yang mampu menampung karburator yang lebih besar. Nama "Six
Days" berasal acara Twenty-sixth International Six Days pada tahun 1951,
di mana Vespa berhasil memenangkan 9 medali emas. Tim balap Piaggio terdiri
dari: Biasci, Cau, Kepiting, Mazzoncini, Merlo, Nesti, Opesso, Riva, Romano,
dan Vivaldi. Vespa 125 "Six Days" juga memenangkan trofi Italian
Motorcycle Federation pada tahun 1951, dimana 3 pembalap Vespa Italia berhasil
mendominasi (Giuseppe Cau, Miro Riva, Bruno Romano).
- Vespa 125 U
1953
Vespa
U hanya diproduksi sebanyak 7.000 unit, sehingga model ini menjadi salah satu
yang paling dicari oleh kolektor. Dibuat pada tahun 1953 sebagai model ekonomis
- dengan huruf "U" yang berasal dari kata dari "utility",
Vespa ini sengaja dirancang untuk menjadi kompetitor Lambretta, dan dijual di
pasaran dengan harga 110 dolar. Untuk pertama kalinya, lampu depan juga
dipasang setinggi setang, bukan lagi di fender depan.
- Vespa 150 Side-Car
1955
Vespa
Sidecar diciptakan di antara akhir tahun 1948 dan awal tahun 1949. Vespa dengan
sidecar tersebut diciptakan guna memberikan kenyamanan dan kestabilan untuk
perjalanan jarak jauh. Sidecar terbuat dari lempengan baja, dirakit dengan
tangan, dan dilekatkan pada Vespa menggunakan tabung tunggal. Vespa Sidecar
mendapat pujian atas kinerjanya yang sangat baik, bahkan dalam keadaan bersalju
dan lereng curam. Model side-car ini memang mengutamakan kenyamanan, ditambah
dengan kapasitas bagasi kecil di bagian belakang guna memberikan kenyamaan
extra dalam menempuh perjalanan jarak jauh.
- Vespa 150 GS
1955
GS
150 merupakan tonggak dalam sejarah scooter, tidak hanya untuk Vespa namun juga
untuk merek lainnya. GS150 dikenang sebagai scooter tercantik yang pernah
diproduksi di dunia. Pada tahun 50-an pasar mulai beralih, dan Vespa menjadi
simbol tersendiri bagi anak muda. Untuk pertama kalinya sebuah kendaraan
bermotor diciptakan dengan suara mesin yang halus dan performa yang tajam.
Vespa 150 GS pun memiliki kredensial dari dunia olahraga yang merupakan hasil
pengalaman dari tim balap Piaggio. Mesin memiliki kemampuan langsung ke dalam
silinder dan mampu menghasilkan 8 hp pada 7500 rpm, persnelingnya memiliki
empat gigi. Kursinya yang memanjang dan rodanya yang sebesar 10-inci telah
mengubah bentuk Vespa secara fundamental. Versi pra-seri dari model Vespa ini
kini dipamerkan di Museum Piaggio.
- Vespa 150
1956
Pada
tahun 1956, sepuluh tahun setelah lahirnya model Vespa pertama, penjualan di
pabrik Pontedera menembus angka 1 juta. Keberhasilan ini telah melampaui
ekspektasi. Scooter legendaris tersebut kemudian ditawarkan dalam tiga versi,
yakni: 125cc, 150cc dan 150cc GS. Vespa 150 diluncurkan dengan fitur kinerja
yang lebih tinggi, dan juga terlihat lebih menonjol karena lampu depannya yang
dipasang di atas setang. Harga peluncuran Vespa 150 pada tahun 1956 adalah
148.000 Lira.
- Vespa 150 T.A.P.
1956
Pada
tahun 50an, Departemen Pertahanan Prancis yang ditugaskan oleh pemegang lisensi
di Piaggio Perancis (ACMA), meminta dibuatkan kendaraan militer. Hasilnya
adalah Vespa 150 T.A.P yang hanya diproduksi sebanyak 600 unit dari tahun 1956
sampai 1959. Vespa ini digunakan oleh Legiun Asing dan Parasut Korps, Vespa
T.A.P dilengkapi dengan senapan 75mm, kapasitas amunisi cadangan, dua kaleng
bahan bakar dan kotak kecil. Vespa ini diproduksi dalam dua warna kamuflase,
yakni hijau dan coklat pasir. Meskipun beratnya mencapai 115 kg, Vespa T.A.P
mampu mencapai kecepatan 66 km/jam, dengan jarak tempuh 200 km.
- Vespa 400
1957
Pada
puncak keberhasilan Vespa, Piaggio memutuskan untuk memasuki dunia kendaraan
roda empat. Hal ini merupakan ambisi dari Corradino D'Ascanio untuk merancang
Vespa 400, yakni mobil dengan mesin dua-tak di belakang. Vespa 400 ini
diluncurkan pada tahun 1957 berhasil diproduksi sebanyak 30.000 unit oleh
Piaggio.
- Vespa 125 (VNA2)
1958
Di
produksi dalam 2 jenis warna, yakni abu-abu dan krem, Vespa 125cc di tahun 1958
merupakan awal dari suatu era. Ini adalah Vespa pertama yang merupakan hasil
rangkaian dari dua lembar lempengan logam. Rangkaian seperti ini ternyata
memberikan keuntungan sendiri dari sisi produksi. Mulai tahun 1958, rangkaian
tersebut mulai diaplikasikan ke semua model Vespa. Dengan desain baru, tentunya
mesin compact baru juga turut diintegrasikan.
- Vespa 150 GS VS5
1959
Vespa
Legendaris, 150 Gran Sport memperlihatkan sosoknya pada tahun 1955 melalui
model VS1. Model ini kemudian diadaptasi dan lahirlah versi VS5, yang
dilengkapi dengan kipas speedometer khusus, lampu belakang yang di chrome, dan
lampu rem yang telah terintegrasi. Model ini juga memiliki sistem rem yang
lebih baik, dan dilengkapi oleh logo Piaggio pada fender depan. Vespa 150 GS
(VS5) memegang rekor untuk jumlah produksi model unit terbanyak (80.000 unit)
di antara tahun 1958 dan 1961.
- Vespa 150 (VBA)
1961
Vespa
150 (VBA) diluncurkan pada tahun 1958 dengan beberapa perubahan. Warnanya masih
mirip dengan pendahulunya (biru metalik), namun panel sampingnya kini
dilengkapi dengan beberapa ventilasi udara yang terbuat dari aluminium, serta
lampu belakang yang lebih besar dan full chrome. Vespa 150 (VBA) merupakan
sukses besar karena bentuknya yang elegan, fungsionalitasnya, serta debutnya di
saat Olimpiade Roma pada tahun 1960.
- Vespa Dalì
1962
Pada
musim panas tahun 1962, Vespa Dali yang kini mungkin merupakan Vespa paling
berharga di dunia, saat itu digunakan oleh dua anak sekolah: Santiago Guillen
dan Antonio Veciana. Mereka kemudian bertemu dengan sang ahli surealis,
Salvador Dali. Dali, saat itu sedang menulis sebuah sejarah kontemporer, namun
ia merasa tidak ingin memungkiri reputasinya dan anehnya ia malah memutuskan
untuk menghias body Vespa dan dilengkapi dengan tanda tangannya dan nama
istrinya. Pada musim panas 1999 di Girona (Spanyol), dalam acara
"Eurovespa", Vespa tersebut kemudian dipamerkan di "The Art of
Motorcycle" lalu disumbangkan ke Museum Piaggio oleh Giovanni Alberto
Agnelli.
- Vespa 50
1963
Vespa
semakin populer di kalangan pengendara muda karena mudah digunakan dan
penampilannya yang enak dilihat. Untuk menarik lebih banyak pembeli, Piaggio
memperkenalkan Vespa 50, yang dipromosikan dengan slogan "Muda, Modern dan
... tanpa dokumen”. Vespa 50 merupakan kendaraan bermotor yang menurut aturan
dari Kode Jalan Raya tahun 1963, dapat digunakan oleh pengendara berusia 14
tahun ke atas, tanpa plat nomor dan STNK/License. Vespa 50 adalah scooter
terakhir yang dirancang oleh Corradino D'Ascanio dan 50cc adalah tonggak dalam
sejarah Vespa: dari tahun 1964 sampai sekarang, telah lebih dari 3 juta model
50cc telah diproduksi.
- Vespa 90 Super Sprint
1966
Vespa
Super Sprint 90 tidak perlu diragukan lagi yakni merupakan model original yang
dirancang oleh Vespa. Ukuran tamengnya diperkecil, dan kotak penyimpanan
barangnya kini ditempatkan di antara kursi dan setang. Seperti Vespa GS 1955,
ban serep diletakan di tengah-tengah pijakan kaki. Vespa 90 SS, seperti Vespa
50, merupakan model yang paling dicari dan sungguh-sungguh menjadi barang
koleksi.
- Vespa Alpha
1967
Kendaraan
ini digunakan dalam film "Dick Smart, Agen 2007" yang diperankan oleh
Richard Wyler, Margaret Lee, dan Rosanna Tapados. Ini merupakan Vespa 180 Super
Sport yang dimodifikasi oleh Piaggio dan English Alpha Willis. Dalam film ini,
Vespa Alpha mampu melaju di jalan raya, terbang seperti helikopter, serta
menjadi kapal selam.
- Vespa 125 Primavera
1967
Berasal
dari 125 VMA1, Vespa 125 "Primavera" merupakan sukses besar sejak
dirilis. Kinerja baik, mudah dan lincah digunakan, serta mesin yang bertenaga
adalah atribut yang membuat Vespa Primavera sukses di pasaran seperti di tahun
60an. Primavera memang ditujukan bagi anak muda, dengan slogan "Dengan
Vespa Anda Bisa" ketika diluncurkan. Primavera diperuntukan bagi remaja
usia 16 tahun yang mencintai olahraga dan aktivitas outdoor, dan bagi mereka
yang tidak ingin ketinggalan bersosialisasi karena macetnya lalu lintas. Fitur
utama dari scooter ini adalah sasis yang lebih panjang, yang membuatnya lebih
nyaman untuk membonceng penumpang.
- Vespa 180 Rally
1968
Setelah
sukses dengan Vespa Super Sport 180, Piaggio kembali mengembangkan model 180cc
dengan spesifikasi yang lebih tinggi, mesin dan sasis yang baru, serta
perubahan kosmetik pada setang dan sadel. Vespa Rally 180 masih tetap menjadi
salah satu model yang paling sukses yang diproduksi diantara tahun 1968-1973
dengan total lebih dari 26.000 unit.
- Vespa 50 with pedals
1970
Untuk
dapat dipasarkan di Prancis, Vespa 50 mengalami transformasi guna mengikuti
regulasi kota Prancis. Pemasangan pedal harus dilakukan oleh Piaggio karena
menurut aturan kota Prancis semua kendaraan roda dua harus memiliki pedal.
Fitur pedal tersebut tentunya menarik rasa ingin tahu publik, dan akhirnya
membuat model ini unik untuk menjadi barang koleksi.
- Vespa 50 Special
1973
Dipasarkan
sejak tahun 1969, Vespa 50 Special memang disajikan untuk kaum muda dengan
perubahan kosmetik pada setang, lampu depan, dan lampu belakang. Di tahun 1969,
Vespa 50 Elestart juga diluncurkan, dengan desain yang sama dengan Vespa 50
Special, namun memiliki inovasi teknis tersendiri, yakni starter elektrik. Dari
tahun 1969-1973, Piaggio meluncurkan kampanye yang paling populer: "Who
'Vespas' eats apples", yang mengacu kepada kesuksesan Vespa 50 Spesial.
- Vespa 125 ET3
1976
Diproduksi
khusus untuk pasar ekspor, Vespa ET3 125 memiliki fitur yang sama dengan
Italian ET3, termasuk juga kursi, penutup kipas dan varian warnanya. Model ini
sangat populer di Jepang, bahkan masih dijual sampai pertengahan tahun 90an.
- Vespa Primavera ET3
1976
Vespa
ET3 Primavera merupakan kesuksesan tersendiri dengan produksinya yang mencapai
144.000 unit. Body-nya yang kecil, mirip dengan Vespa 50cc, membuat model ini
dapat bermanuver dengan lincah dan dikendarai dengan nyaman. Vespa ET3
Primavera dikembangkan pada tahun 70an untuk menggaet pasar anak muda, yakni
dengan memberikan detail unik seperti sadel dari bahan denim/jeans.
- Vespa Rally 200
1976
Setelah
sukses besar dengan Vespa 180, Piaggio untuk pertama kalinya mengembangkan
model baru dengan mesin 200cc di tahun 1972. Respon terhadap produk baru ini
sangat mengagumkan, bahkan banyak orang yang menunggu berbulan-bulan untuk
mendapatkan Vespa tersebut. Dari segi estetika, Vespa Rally 200 sangat mudah
dikenali dari garis putih pada sasisnya. Dan pada saat itu, Vespa Rally 200
memiliki mesin paling bertenaga dengan starter elektrik. Lebih 41.700 unit
Vespa Rally 200 diproduksi dari tahun 1972-1979.
- Giant Vespa
1977
Giant
Vespa merupakan perwakilan dari PX Vespa dan dibangun untuk menunjukan
"New Line" di Paris pada tahun 1977, namun beberapa tahun kemudian
diubah kembali untuk peluncuran Vespa T5. Vespa raksasa tersebut
didekorasi oleh seniman bernama Stefano Tonelli dengan teknik urban
graffiti; foto-fotonya kini dipajang di museum Piaggio bersama dengan Giant
Vespa yang kini telah dikembalikan ke warna merah aslinya.
- Vespa 100 Sport
1978
Berasal
dari Vespa 90, model Vespa 100 Sport dibuat untuk kebutuhan skuter pasar
Amerika Serikat. Lampu belakang, secara khusus dibuat lebih besar.
Kapasistasnya juga yang lebih besar, dari 90cc menjadi 100cc yang dibuat dengan
membesarkan lubang silinder.
- Vespa P125X
1978
Dipamerkan
pertama kali di Milan Show pada tahun 1977 sebagai Vespa PX 125 terbaru, model
ini langsung menjadi daya tarik sendiri bagi kaum remaja. Dengan garis
kotak-kotak dan sasis yang lebih besar, model PX ini menjadi mudah dikenali.
Terdapat pula speedometer pada setang yang didesain ulang. Model ini juga termasuk
model yang inovatif dengan suspensi depannya yang telah diperbaharui, dan
dengan kemampuan redam kejut teleskopik.
- Vespa 50 S
1985
Demi
menerima permintaan dari beberapa negara, Piaggio akhirnya mengembangkan model
50 cc yang lebih cepat. Vespa 50 S diciptakan dengan mesin yang lebih
bertenaga, bahkan dengan dengan ukuran kaliber dan tak yang sama dengan model
standar.
- Vespa 125 T5 Pole Position
1985
Dikembangkan
pada tahun 1985 sebagai Vespa yang baru dan didesain ulang, Vespa 125 T5
Pole Position dilengkapi dengan mesin baru dengan kinerja yang lebih tinggi.
Untuk menekankan karakter sporty-nya, Vespa tersebut juga dilengkapi dengan
desain garis tebal, spoiler, kaca depan dan tachometer digital. Pada saat ini
Piaggio tengah menghadapi persaingan yang sulit dan sengit dari Jepang.
- Vespa 50 Special Revival
1991
Karena
banyaknya permintaan dari para penggemar, Vespa 50 Special direplikasikan
kembali di awal tahun 90an. Vespa ini merupakan model yang paling populer di
kalangan anak muda di tahun 60an. Akhirnya model tersebut khusus dibuat kembali
pada tahun 1991 namun terbatas hanya 3.000 unit. Vespa ini ditujukan untuk para
pengendara muda yang belum lahir di tahun 60an atau bagi yang belum mampu
membeli Vespa pada saat itu. Model ini merupakan produk legendaris Vespa,
bahkan pernah dipamerkan di Museum of Modern Art di New York. Satu unit Vespa
50 Special Revival kemudian disumbangkan ke Museum Piaggio "Giovanni
Alberto Agnelli" oleh Christa Solbach (Presiden IVF, International
Federation of Vespa Club).
- Vespa ET2/ET4
1996
Vespa
berhasil memasuki milenium ketiganya sebagai produk yang tetap dikenal elegan
dan desainnya yang khas. Pengalaman bertahun-tahun di industri ini membuat
Vespa semakin inovatif dari sisi teknologi dan kenyamanan. Generasi terbaru
Vespa pun tersedia dalam tiga versi, yakni: Vespa ET4 yang dilengkapi dengan
mesin ramah lingkungan 4-tak 125cc; Vespa ET2 dengan mesin 2-tak yang modern
dan handal; serta Vespa ET2 Injection yang didukung oleh FAST (Fully Atomized
Stratified Turbulence). Ini merupakan motor 2-tak pertama yang memiliki mesin
injeksi langsung sehingga mampu mengurangi konsumsi bahan bakar hingga -30% dan
emisi hingga -70%.
- Vespa Ferrari ET4 150
2001
Model
ini merupakan penghormatan kepada tim Ferrari atas kemenangan yang diraihnya dalam
Kejuaraan Dunia Formula 1 pada tahun 2000. Vespa tersebut juga diberi nama para
pembalap seperti Montezemolo, Todt, Schumacher dan Barrichello, dimana warna
merah Ferrari juga turut digunakan dan dikombinasikan dengan sadel kulit yang
terbuat dari bahan yang sama dengan jok interior Ferrari.
- Vespa Trafeli
2003
Vespa
PX telah menjadi suatu karya seni yang bentuknya sendiri merupakan sebuah
kreativitas dari sosok Mino Trafeli. Pameran berharga Trafeli kemudian
diselenggarakan di Museum Piaggio pada tahun 2003. Vespa Trafeli lalu
disumbangkan bagi koleksi Museum oleh seorang seniman abstrak.
- VESPA LX
2005
Vespa
LX merupakan ajang kembalinya "vespino", vespa dengan body kecil yang
ditawarkan bersamaan dengan "vespone" si body besar selama lebih dari
40 tahun, dengan gaya yang modern dan teknis. Vespa LX menggantikan kejayaan
Vespa ET (lebih dari 460.000 unit yang terjual sejak 1996), dan tersedia dalam
empat ukuran mesin modern dan ramah lingkungan: 50cc dengan opsi 2-tak dan
4-tak, 125cc dan 150cc dengan opsi 4-tak.
- VESPA GTS 250 ie
2005
Lima
puluh tahun setelah peluncuran Vespa GS (Gran Sport), scooter sport pertama
dalam sejarah dan masih dicari layaknya harta karun oleh para kolektor dan
penggemarnya, Vespa GTS 250 kini mempercanggih dirinya dengan mengkombinasikan
kecepatan dan gaya stylish untuk menjadi Vespa yang tercepat, tangguh, dan
berteknologi tinggi. Pada bulan November 2011, Vespa GTS “berkembang” menjadi
kelas 300 yang terdepan, dilengkapi oleh 4-katup yang kokoh, dan mesin
pendingin dengan injeksi elektronik. Vespa GTS juga memiliki kemampuan rem
cakram ganda yang luar biasa.
- VESPA GTV - LXV
2006
Diciptakan
untuk merayakan sebuah legenda kendaraan roda dua, Vespa LXV dan Vespa GTV
mengulang dan menyajikan unsur-unsur khas dari gaya Vespa generasi ‘50-an dan
60-an baik dari bentuk dan juga fungsinya. Vespa GTV tersedia dalam opsi mesin
125cc dan 250 cc, terlihat menonjol karena lampunya yang dipasang di atas
spatbor persis seperti bentuk prototipe Vespa tahun 1946. Vespa LXV ditawarkan
dengan pilihan mesin 50cc, 125cc, dan 150 cc, terinspirasi dari goresan halus
namun signifikan dari Vespa tahun 1960-an, dengan fitur yang lebih rapi dan
minimalis yang ditandai oleh setang terbuka dan dua sadel.
- Vespa GT 60° 250 cc
2006
Seri
ini merupakan "hadiah" yang diberikan Vespa pada para penggemarnya
dalam rangka ulang tahun perusahaan yang ke-60. Dibuat dengan bahan pilihan dan
finishing yang ekslusif, model ini merupakan edisi terbatas yang unik yang
hanya diproduksi sebanyak 999 unit. Model ini memang dibuat untuk menjadi salah
satu tonggak sejarah dalam perjalanan Vespa.
- VESPA S50 - 125
2007
Semua
karakter si sporty “Vespino” di tahun-tahun sebelumnya dihidupkan kembali oleh
Vespa S terbaru. Perpaduan menarik dari gaya dan kenangan masa lalu
membuat produk Vespa yang paling sporty tersebut hidup kembali pada saat ini.
Penampilan super minimalis dari Vespa S merupakan warisan dari model legendaris
tahun 1970-an, yakni Vespa 50 Special dan Vespa Primavera.
- VESPA GTS 300 SUPER
2008
GTS
300 Super membawa keanggunan Vespa ke kelas diatas 250cc. Gayanya yang klasik
dan unik kemudian dikombinasikan dengan gaya modern dan sporty, sehingga mampu
memberikan sentuhan clean namun gahar. Dengan desain sporty, Vespa GTS 300
Super mewujudkan kombinasi antara gaya, kenyamanan, keamanan, dan ketangguhan
dari merek Vespa. With new 4 valve timing, Vespa terbaru dan yang paling
tangguh ini tidak perlu diragukan lagi apabila dibandingkan dengan tipe 2-tak
lainnya (di angka 4.35 hp, mesin 50cc 4-tak nya merupakan yang paling tangguh
di pasaran), namun angka konsumsi bahan bakar serta emisinya sama seperti mesin
4-tak.
- Vespa S50 - LX50 4v
2009
Vespa
dengan mesin 50cc 4-tak terbaru, dilengkapi dengan empat katup mesin yang
merupakan penemuan ukuran mesin baru yang dapat dikatakan
"legendaris" dalam sejarah Vespa. Dengan 4 katup, Vespa terbaru dan
yang paling tangguh ini tidak perlu diragukan lagi apabila disandingkan dengan
tipe 2-tak lainnya (di angka 4.35 hp, mesin 50cc 4-tak nya merupakan yang
paling tangguh di pasaran), namun angka konsumsi bahan bakar serta emisinya
sama seperti mesin 4-tak. Dengan mesin baru ini, Vespa kembali membuktikan
kehandalannya dalam teknologi yang tak tertandingi sejak 6 dekade.
- Vespa GTS ABS ASR
2014
Pada
tahun 2014, Vespa GTS kembali memperbaharui diri dengan support system
berkendara elektronik dengan teknologi canggih: 2-channel sistem rem ABS dan
kontrol tarikan ASR. Dengan demikian, Vespa kembali membuktikan bahwa mereka
selalu mampu menghadirkan teknologi canggih sejak dulu, dan kini mereka
memperkenalkan salah satu kendaraan bermotor yang paling modern, canggih dan
aman di dunia.
- Vespa 946 Armani
2015
Dalam
memasuki tahun 2015 - ulang tahun ke 40 pendiri Giorgio Armani dan ulang tahun
ke 130 tahun Piaggio Group - Emporio Armani mendesain Vespa 946 edisi khusus.
Untuk menorehkan kekhasan warna klasik, sang desainer menciptakan suatu desain
yang menggunakan kombinasi warna abu-abu dan sentuhan hijau tua yang hanya
dapat dilihat dengan pencahayaan khusus. Bagian logamnya dibuat dengan lapisan
kain satin, dan terdapat pula efek buram dalam sentuhan akhir body-nya. Logo
Emporio Armani diukir disisinya, dan diperkaya dengan lambang burung rajawali
berada di atas lampu depan.
- 70° Anniversary
2016
Dalam
memperingati ulang tahun yang ke-70, Piaggio Group meluncurkan versi spesial
dari scooter-scooter yang paling favorit sepanjang masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar