Jumat, 06 Desember 2019

Sejarah Motor Vespa





Asal Mula


Sejarah vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.


Lahir Kembali


Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.


Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.


Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ''kaki lima'' merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d'Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.


Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya.


Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d'Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.


D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia.


Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.


Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India -- selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.


Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.


Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ''revolusi'' bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.


Produk 150 GS -- kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an -- memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.


Sejarah Vespa di Indonesia


“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesiaterhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congosaat itu.


Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

  • Vespa 98
1946
ada bulan April 1946, sebuah model transportasi baru yang fungsional dan inovatif dipublikaskan pertamakalinya kepada masyarakat umum di acara Golf Club, Roma. Dengan tameng yang dilengkapi oleh logo timbul guna menggantikan lambang Pesawat Piaggio sebelumnya, Vespa lantas menjadi sebuah kesuksesan besar dan sorotan media massa. Vespa-pun berhasil menarik perhatian publik, memberikan kejutan, namun juga keraguan. Saat itu, penjualan pertama Vespa bermula dari dealer kecil dengan harga 55.000 Lira untuk model standar, sedangkan model deluxe dibanderol seharga 66.000 Lira.

  • Vespa 98 Corsa Circuito
1947
Vespa 98 Corsa diciptakan khusus untuk menunjukkan kepada dunia bahwa scooter kecil juga dapat bersaing di arena balap.Vespa yang semakin banyak terlihat di jalanan dan alun-alun kota Italia, membuat Enrico Piaggio termotivasi untuk menciptakan scooterbaru yang agresif untuk menjadi pemenang di arena balap. Giuseppe Cau merupakan orang pertama yang menggunakan Vespa 98 di sirkuit dan berhasil keluar sebagai pemenang di Climb Monte Mario Hill pada tahun 1947. Vespa 98 Corsa (Circuit) merupakan kombinasi antara kecepatan dan inovasi; body-nya dirakit oleh tangan menggunakan rangka baja; rem tromolnya dilengkapi dengan ventilasi udara belakang untuk sistem cooling; serta memiliki tiga persneling guna memastikan bahwa kontrol katup dan sistem coolingdapat terjadi melalui ventilasi udara. Dikenal dengan warna originalmerah, Vespa 98 Corsa ini dijuluki sebagai si "bola api" kecil.

  • Vespa 98 II Serie
1947
Seri kedua dari Vespa 98 diproduksi sebanyak 16.500 unit. Model ini menawarkan perubahan yang signifikan dari model pendahulunya, baik dari segi estetika maupun teknis. Model tersebut juga dilengkapi oleh ban serep untuk berjaga-jaga apabila pengendara mengalami kempes ban, dimana hal tersebut sangatlah mungkin terjadi karena kondisi jalan yang buruk paska perang. Elemen tersebut akhirnya menjadi fitur desain Vespa yang paling dikenal karena alasannya yang sangat fungsional. Vespa 98 juga hadir dengan lampu depan baru dengan warna silver metalik yang mengingatkan kita akan perusahaan pesawat Piaggio terdahulu. Beberapa majalah pun memberitakan bahwa penjualan Vespa 98 telah mencapai 8 bulan waitlist. Hal ini akhirnya membuka peluang bagi pasar gelap untuk turut ambil bagian dengan membanderol harga Vespa 2 kali lipat, yakni mencapai 125.000 Lira!

  • Vespa 125 Corsa “alloy frame”
1949
Pada tahun 1949, Vespa pertama kalinya diciptakan dengan sasis balap yang terbuat dari aluminium, yang digunakan pada konstruksi pesawat, kemudian dirakit menggunakan paku rivet, dilengkapi dengan velg dan teknologi yang muktahir di tahun 40an.

  • Vespa125
1949
Pada tahun 1948 Piaggio meluncurkan Vespa baru. Antara tahun 1946 dan 1947, sebanyak 1183 unit Vespa 125cc dijual dan dipasarkan di luar negeri (terutama di Swiss). Pada akhir tahun 1947 Enrico Piaggio memutuskan untuk menghentikan produksi Vespa 98cc, dan hanya menjual Vespa 125cc baik untuk pasar Italia maupun penjualan internasional. Beberapa model baru juga telah dilengkapi oleh lengan suspensi depan, dan kap mesin yang dibuat lebih terbuka untuk memudahkan akses ke mesin dan komponen mekanis lainnya. Seri Vespa tahun 1949 berikutnya, yang kini dipamerkan di Museum Piaggio, tampak lebih baik dengan sistem cooling dan kontrol persneling yang baru.

  • Vespa Circuito 125
1949
Di akhir tahun 40an, produsen sepeda motor mulai beranggapan bahwa cara terbaik untuk mengiklankan kendaraan mereka adalah dengan berpartisipasi dalam arena balap. Tujuannya yakni untuk meningkatkan potensi pelanggan baru dengan cara mengangkat industri sepeda motor ini ke ranah publik. Beberapa motor Piaggio telah berpartisipasi dalam rangkaian sirkuit balap; yang awalnya hanya bertujuan untuk mengiklankan produk, namun ternyata 125 sirkuit tersebut juga dapat digunakan untuk menguji kemampuan motor baru, yang kemudian mampu menimbulkan adaptasi baru dari model standar. Motor balap vespa yang dibuat secara handmade oleh para spesialis Piaggio telah digunakan oleh beberapa pembalap terkenal sepeeti Dino Mazzoncini dan Giuseppe Cau. Giuseppe Cau pun telah memenangkan waktu balap pada Catania Etna di tahun 1950, dengan menjadi yang tercepat di kelasnya (125cc), dan berhasil meraih posisi 3 dalam klasemen keseluruhan setelah Guzzi dan Benelli.

  • Vespa Montlhery
1950
Untuk mempromosikan image sporty Vespa, Piaggio mengalihkan fokus para penonton dengan memecahan rekor baru. Pada tanggal 7 April 1950 di sirkuit Montlhery, Prancis, Vespa berhasil memenangkan rekor waktu dunia, dengan tiga pembalap yang bergantian dalam uji waktu 10 jam dengan kecepatan rata-rata 134 km/jam; yakni jarak 100 km (kecepatan rata-rata 129,7 km/h), jarak 500 km (kecepatan rata-rata 123,9 km/h ), dan jarak 1.000 km (kecepatan rata-rata 124,3 km/jam). Selama 10 jam, Vespa mampu meng-cover jarak sepanjang 1.049 kilometer. Dengan motor yang mirip dengan Vespa 125 "sirkuit" dari tahun 1949, Mazzoncini mampu meraih hasil yang cemerlang dalam sirkuit balap, di antaranya adalah kemenangan kelas scooter di Circuit of Genoa, dimana terjadi persaingan antara Vespa dan Lambretta.

  • Vespa Siluro (Torpedo)
1951
Pada tahun 1951 Vespa berhasil memecahkan rekor paling bergengsinya, yakni “the flying kilometre.” Pada tanggal 9 Februari, Vespa dengan mesin dua piston (daya: 17,2 hp dan 9500 rpm) rancangan Corradino D'Ascanio, dan dipimpin oleh Dino Mazzoncini, berhasil melintasi jalur tol Roma (Dekat Ostia) antara kilometer 10 dan 11 dengan catatan waktu 21 detik dan 4 sen dan kecepatan rata-rata 171,1 km / jam.

  • Vespa 125
1951
Masih mirip dengan pola di tahun 1948, penjualan di tahun 1951 pun terus meningkat seiring dengan pembaharuan dari segi teknologi dan estetika. Model tahun 1951 tersebut bahkan semakin populer setelah debutnya dalam film bioskop romantis berjudul “Roman Holiday” yang menceritakan kisah cinta antara Audrey Hepburn dan Gregory Peck di Roma.

  • Vespa 125 “Six Days”
1951
Secara estetika masih mirip dengan Vespa 125, "Six Days" hanya memiliki perbedaan pada tanki bahan bakar yang ditutup oleh tameng, dan adanya tas di sisi kanan yang mampu menampung karburator yang lebih besar. Nama "Six Days" berasal acara Twenty-sixth International Six Days pada tahun 1951, di mana Vespa berhasil memenangkan 9 medali emas. Tim balap Piaggio terdiri dari: Biasci, Cau, Kepiting, Mazzoncini, Merlo, Nesti, Opesso, Riva, Romano, dan Vivaldi. Vespa 125 "Six Days" juga memenangkan trofi Italian Motorcycle Federation pada tahun 1951, dimana 3 pembalap Vespa Italia berhasil mendominasi (Giuseppe Cau, Miro Riva, Bruno Romano).

  • Vespa 125 U
1953
Vespa U hanya diproduksi sebanyak 7.000 unit, sehingga model ini menjadi salah satu yang paling dicari oleh kolektor. Dibuat pada tahun 1953 sebagai model ekonomis - dengan huruf "U" yang berasal dari kata dari "utility", Vespa ini sengaja dirancang untuk menjadi kompetitor Lambretta, dan dijual di pasaran dengan harga 110 dolar. Untuk pertama kalinya, lampu depan juga dipasang setinggi setang, bukan lagi di fender depan.

  • Vespa 150 Side-Car
1955
Vespa Sidecar diciptakan di antara akhir tahun 1948 dan awal tahun 1949. Vespa dengan sidecar tersebut diciptakan guna memberikan kenyamanan dan kestabilan untuk perjalanan jarak jauh. Sidecar terbuat dari lempengan baja, dirakit dengan tangan, dan dilekatkan pada Vespa menggunakan tabung tunggal. Vespa Sidecar mendapat pujian atas kinerjanya yang sangat baik, bahkan dalam keadaan bersalju dan lereng curam. Model side-car ini memang mengutamakan kenyamanan, ditambah dengan kapasitas bagasi kecil di bagian belakang guna memberikan kenyamaan extra dalam menempuh perjalanan jarak jauh.

  • Vespa 150 GS
1955
GS 150 merupakan tonggak dalam sejarah scooter, tidak hanya untuk Vespa namun juga untuk merek lainnya. GS150 dikenang sebagai scooter tercantik yang pernah diproduksi di dunia. Pada tahun 50-an pasar mulai beralih, dan Vespa menjadi simbol tersendiri bagi anak muda. Untuk pertama kalinya sebuah kendaraan bermotor diciptakan dengan suara mesin yang halus dan performa yang tajam. Vespa 150 GS pun memiliki kredensial dari dunia olahraga yang merupakan hasil pengalaman dari tim balap Piaggio. Mesin memiliki kemampuan langsung ke dalam silinder dan mampu menghasilkan 8 hp pada 7500 rpm, persnelingnya memiliki empat gigi. Kursinya yang memanjang dan rodanya yang sebesar 10-inci telah mengubah bentuk Vespa secara fundamental. Versi pra-seri dari model Vespa ini kini dipamerkan di Museum Piaggio.

  • Vespa 150
1956
Pada tahun 1956, sepuluh tahun setelah lahirnya model Vespa pertama, penjualan di pabrik Pontedera menembus angka 1 juta. Keberhasilan ini telah melampaui ekspektasi. Scooter legendaris tersebut kemudian ditawarkan dalam tiga versi, yakni: 125cc, 150cc dan 150cc GS. Vespa 150 diluncurkan dengan fitur kinerja yang lebih tinggi, dan juga terlihat lebih menonjol karena lampu depannya yang dipasang di atas setang. Harga peluncuran Vespa 150 pada tahun 1956 adalah 148.000 Lira.

  • Vespa 150 T.A.P.
1956
Pada tahun 50an, Departemen Pertahanan Prancis yang ditugaskan oleh pemegang lisensi di Piaggio Perancis (ACMA), meminta dibuatkan kendaraan militer. Hasilnya adalah Vespa 150 T.A.P yang hanya diproduksi sebanyak 600 unit dari tahun 1956 sampai 1959. Vespa ini digunakan oleh Legiun Asing dan Parasut Korps, Vespa T.A.P dilengkapi dengan senapan 75mm, kapasitas amunisi cadangan, dua kaleng bahan bakar dan kotak kecil. Vespa ini diproduksi dalam dua warna kamuflase, yakni hijau dan coklat pasir. Meskipun beratnya mencapai 115 kg, Vespa T.A.P mampu mencapai kecepatan 66 km/jam, dengan jarak tempuh 200 km.

  • Vespa 400
1957
Pada puncak keberhasilan Vespa, Piaggio memutuskan untuk memasuki dunia kendaraan roda empat. Hal ini merupakan ambisi dari Corradino D'Ascanio untuk merancang Vespa 400, yakni mobil dengan mesin dua-tak di belakang. Vespa 400 ini diluncurkan pada tahun 1957 berhasil diproduksi sebanyak 30.000 unit oleh Piaggio.

  • Vespa 125 (VNA2)
1958
Di produksi dalam 2 jenis warna, yakni abu-abu dan krem, Vespa 125cc di tahun 1958 merupakan awal dari suatu era. Ini adalah Vespa pertama yang merupakan hasil rangkaian dari dua lembar lempengan logam. Rangkaian seperti ini ternyata memberikan keuntungan sendiri dari sisi produksi. Mulai tahun 1958, rangkaian tersebut mulai diaplikasikan ke semua model Vespa. Dengan desain baru, tentunya mesin compact baru juga turut diintegrasikan.

  • Vespa 150 GS VS5
1959
Vespa Legendaris, 150 Gran Sport memperlihatkan sosoknya pada tahun 1955 melalui model VS1. Model ini kemudian diadaptasi dan lahirlah versi VS5, yang dilengkapi dengan kipas speedometer khusus, lampu belakang yang di chrome, dan lampu rem yang telah terintegrasi. Model ini juga memiliki sistem rem yang lebih baik, dan dilengkapi oleh logo Piaggio pada fender depan. Vespa 150 GS (VS5) memegang rekor untuk jumlah produksi model unit terbanyak (80.000 unit) di antara tahun 1958 dan 1961.

  • Vespa 150 (VBA)
1961
Vespa 150 (VBA) diluncurkan pada tahun 1958 dengan beberapa perubahan. Warnanya masih mirip dengan pendahulunya (biru metalik), namun panel sampingnya kini dilengkapi dengan beberapa ventilasi udara yang terbuat dari aluminium, serta lampu belakang yang lebih besar dan full chrome. Vespa 150 (VBA) merupakan sukses besar karena bentuknya yang elegan, fungsionalitasnya, serta debutnya di saat Olimpiade Roma pada tahun 1960.

  • Vespa Dalì
1962
Pada musim panas tahun 1962, Vespa Dali yang kini mungkin merupakan Vespa paling berharga di dunia, saat itu digunakan oleh dua anak sekolah: Santiago Guillen dan Antonio Veciana. Mereka kemudian bertemu dengan sang ahli surealis, Salvador Dali. Dali, saat itu sedang menulis sebuah sejarah kontemporer, namun ia merasa tidak ingin memungkiri reputasinya dan anehnya ia malah memutuskan untuk menghias body Vespa dan dilengkapi dengan tanda tangannya dan nama istrinya. Pada musim panas 1999 di Girona (Spanyol), dalam acara "Eurovespa", Vespa tersebut kemudian dipamerkan di "The Art of Motorcycle" lalu disumbangkan ke Museum Piaggio oleh Giovanni Alberto Agnelli.

  • Vespa 50
1963
Vespa semakin populer di kalangan pengendara muda karena mudah digunakan dan penampilannya yang enak dilihat. Untuk menarik lebih banyak pembeli, Piaggio memperkenalkan Vespa 50, yang dipromosikan dengan slogan "Muda, Modern dan ... tanpa dokumen”. Vespa 50 merupakan kendaraan bermotor yang menurut aturan dari Kode Jalan Raya tahun 1963, dapat digunakan oleh pengendara berusia 14 tahun ke atas, tanpa plat nomor dan STNK/License. Vespa 50 adalah scooter terakhir yang dirancang oleh Corradino D'Ascanio dan 50cc adalah tonggak dalam sejarah Vespa: dari tahun 1964 sampai sekarang, telah lebih dari 3 juta model 50cc telah diproduksi.

  • Vespa 90 Super Sprint
1966
Vespa Super Sprint 90 tidak perlu diragukan lagi yakni merupakan model original yang dirancang oleh Vespa. Ukuran tamengnya diperkecil, dan kotak penyimpanan barangnya kini ditempatkan di antara kursi dan setang. Seperti Vespa GS 1955, ban serep diletakan di tengah-tengah pijakan kaki. Vespa 90 SS, seperti Vespa 50, merupakan model yang paling dicari dan sungguh-sungguh menjadi barang koleksi.

  • Vespa Alpha
1967
Kendaraan ini digunakan dalam film "Dick Smart, Agen 2007" yang diperankan oleh Richard Wyler, Margaret Lee, dan Rosanna Tapados. Ini merupakan Vespa 180 Super Sport yang dimodifikasi oleh Piaggio dan English Alpha Willis. Dalam film ini, Vespa Alpha mampu melaju di jalan raya, terbang seperti helikopter, serta menjadi kapal selam.

  • Vespa 125 Primavera
1967
Berasal dari 125 VMA1, Vespa 125 "Primavera" merupakan sukses besar sejak dirilis. Kinerja baik, mudah dan lincah digunakan, serta mesin yang bertenaga adalah atribut yang membuat Vespa Primavera sukses di pasaran seperti di tahun 60an. Primavera memang ditujukan bagi anak muda, dengan slogan "Dengan Vespa Anda Bisa" ketika diluncurkan. Primavera diperuntukan bagi remaja usia 16 tahun yang mencintai olahraga dan aktivitas outdoor, dan bagi mereka yang tidak ingin ketinggalan bersosialisasi karena macetnya lalu lintas. Fitur utama dari scooter ini adalah sasis yang lebih panjang, yang membuatnya lebih nyaman untuk membonceng penumpang.

  • Vespa 180 Rally
1968
Setelah sukses dengan Vespa Super Sport 180, Piaggio kembali mengembangkan model 180cc dengan spesifikasi yang lebih tinggi, mesin dan sasis yang baru, serta perubahan kosmetik pada setang dan sadel. Vespa Rally 180 masih tetap menjadi salah satu model yang paling sukses yang diproduksi diantara tahun 1968-1973 dengan total lebih dari 26.000 unit.

  • Vespa 50 with pedals
1970
Untuk dapat dipasarkan di Prancis, Vespa 50 mengalami transformasi guna mengikuti regulasi kota Prancis. Pemasangan pedal harus dilakukan oleh Piaggio karena menurut aturan kota Prancis semua kendaraan roda dua harus memiliki pedal. Fitur pedal tersebut tentunya menarik rasa ingin tahu publik, dan akhirnya membuat model ini unik untuk menjadi barang koleksi.

  • Vespa 50 Special
1973
Dipasarkan sejak tahun 1969, Vespa 50 Special memang disajikan untuk kaum muda dengan perubahan kosmetik pada setang, lampu depan, dan lampu belakang. Di tahun 1969, Vespa 50 Elestart juga diluncurkan, dengan desain yang sama dengan Vespa 50 Special, namun memiliki inovasi teknis tersendiri, yakni starter elektrik. Dari tahun 1969-1973, Piaggio meluncurkan kampanye yang paling populer: "Who 'Vespas' eats apples", yang mengacu kepada kesuksesan Vespa 50 Spesial.

  • Vespa 125 ET3
1976
Diproduksi khusus untuk pasar ekspor, Vespa ET3 125 memiliki fitur yang sama dengan Italian ET3, termasuk juga kursi, penutup kipas dan varian warnanya. Model ini sangat populer di Jepang, bahkan masih dijual sampai pertengahan tahun 90an.

  • Vespa Primavera ET3
1976
Vespa ET3 Primavera merupakan kesuksesan tersendiri dengan produksinya yang mencapai 144.000 unit. Body-nya yang kecil, mirip dengan Vespa 50cc, membuat model ini dapat bermanuver dengan lincah dan dikendarai dengan nyaman. Vespa ET3 Primavera dikembangkan pada tahun 70an untuk menggaet pasar anak muda, yakni dengan memberikan detail unik seperti sadel dari bahan denim/jeans.

  • Vespa Rally 200
1976
Setelah sukses besar dengan Vespa 180, Piaggio untuk pertama kalinya mengembangkan model baru dengan mesin 200cc di tahun 1972. Respon terhadap produk baru ini sangat mengagumkan, bahkan banyak orang yang menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan Vespa tersebut. Dari segi estetika, Vespa Rally 200 sangat mudah dikenali dari garis putih pada sasisnya. Dan pada saat itu, Vespa Rally 200 memiliki mesin paling bertenaga dengan starter elektrik. Lebih 41.700 unit Vespa Rally 200 diproduksi dari tahun 1972-1979.

  • Giant Vespa
1977
Giant Vespa merupakan perwakilan dari PX Vespa dan dibangun untuk menunjukan "New Line" di Paris pada tahun 1977, namun beberapa tahun kemudian diubah kembali  untuk peluncuran Vespa T5. Vespa raksasa tersebut didekorasi oleh seniman  bernama Stefano Tonelli dengan teknik urban graffiti; foto-fotonya kini dipajang di museum Piaggio bersama dengan Giant Vespa yang kini telah dikembalikan ke warna merah aslinya.

  • Vespa 100 Sport
1978
Berasal dari Vespa 90, model Vespa 100 Sport dibuat untuk kebutuhan skuter pasar Amerika Serikat. Lampu belakang, secara khusus dibuat lebih besar. Kapasistasnya juga yang lebih besar, dari 90cc menjadi 100cc yang dibuat dengan membesarkan lubang silinder.

  • Vespa P125X
1978
Dipamerkan pertama kali di Milan Show pada tahun 1977 sebagai Vespa PX 125 terbaru, model ini langsung menjadi daya tarik sendiri bagi kaum remaja. Dengan garis kotak-kotak dan sasis yang lebih besar, model PX ini menjadi mudah dikenali. Terdapat pula speedometer pada setang yang didesain ulang. Model ini juga termasuk model yang inovatif dengan suspensi depannya yang telah diperbaharui, dan dengan kemampuan redam kejut teleskopik.

  • Vespa 50 S
1985
Demi menerima permintaan dari beberapa negara, Piaggio akhirnya mengembangkan model 50 cc yang lebih cepat. Vespa 50 S diciptakan dengan mesin yang lebih bertenaga, bahkan dengan dengan ukuran kaliber dan tak yang sama dengan model standar.

  • Vespa 125 T5 Pole Position
1985
Dikembangkan pada tahun 1985 sebagai Vespa yang baru dan didesain ulang,  Vespa 125 T5 Pole Position dilengkapi dengan mesin baru dengan kinerja yang lebih tinggi. Untuk menekankan karakter sporty-nya, Vespa tersebut juga dilengkapi dengan desain garis tebal, spoiler, kaca depan dan tachometer digital. Pada saat ini Piaggio tengah menghadapi persaingan yang sulit dan sengit dari Jepang.

  • Vespa 50 Special Revival
1991
Karena banyaknya permintaan dari para penggemar, Vespa 50 Special direplikasikan kembali di awal tahun 90an. Vespa ini merupakan model yang paling populer di kalangan anak muda di tahun 60an. Akhirnya model tersebut khusus dibuat kembali pada tahun 1991 namun terbatas hanya 3.000 unit. Vespa ini ditujukan untuk para pengendara muda yang belum lahir di tahun 60an atau bagi yang belum mampu membeli Vespa pada saat itu. Model ini merupakan produk legendaris Vespa, bahkan pernah dipamerkan di Museum of Modern Art di New York. Satu unit Vespa 50 Special Revival kemudian disumbangkan ke Museum Piaggio "Giovanni Alberto Agnelli" oleh Christa Solbach (Presiden IVF, International Federation of Vespa Club).

  • Vespa ET2/ET4
1996
Vespa berhasil memasuki milenium ketiganya sebagai produk yang tetap dikenal elegan dan desainnya yang khas. Pengalaman bertahun-tahun di industri ini membuat Vespa semakin inovatif dari sisi teknologi dan kenyamanan. Generasi terbaru Vespa pun tersedia dalam tiga versi, yakni: Vespa ET4 yang dilengkapi dengan mesin ramah lingkungan 4-tak 125cc; Vespa ET2 dengan mesin 2-tak yang modern dan handal; serta Vespa ET2 Injection yang didukung oleh FAST (Fully Atomized Stratified Turbulence). Ini merupakan motor 2-tak pertama yang memiliki mesin injeksi langsung sehingga mampu mengurangi konsumsi bahan bakar hingga -30% dan emisi hingga -70%.

  • Vespa Ferrari ET4 150
2001
Model ini merupakan penghormatan kepada tim Ferrari atas kemenangan yang diraihnya dalam Kejuaraan Dunia Formula 1 pada tahun 2000. Vespa tersebut juga diberi nama para pembalap seperti Montezemolo, Todt, Schumacher dan Barrichello, dimana warna merah Ferrari juga turut digunakan dan dikombinasikan dengan sadel kulit yang terbuat dari bahan yang sama dengan jok interior Ferrari.

  • Vespa Trafeli
2003
Vespa PX telah menjadi suatu karya seni yang bentuknya sendiri merupakan sebuah kreativitas dari sosok Mino Trafeli. Pameran berharga Trafeli kemudian diselenggarakan di Museum Piaggio pada tahun 2003. Vespa Trafeli lalu disumbangkan bagi koleksi Museum oleh seorang seniman abstrak.

  • VESPA LX
2005
Vespa LX merupakan ajang kembalinya "vespino", vespa dengan body kecil yang ditawarkan bersamaan dengan "vespone" si body besar selama lebih dari 40 tahun, dengan gaya yang modern dan teknis. Vespa LX menggantikan kejayaan Vespa ET (lebih dari 460.000 unit yang terjual sejak 1996), dan tersedia dalam empat ukuran mesin modern dan ramah lingkungan: 50cc dengan opsi 2-tak dan 4-tak, 125cc dan 150cc dengan opsi 4-tak.

  • VESPA GTS 250 ie
2005
Lima puluh tahun setelah peluncuran Vespa GS (Gran Sport), scooter sport pertama dalam sejarah dan masih dicari layaknya harta karun oleh para kolektor dan penggemarnya, Vespa GTS 250 kini mempercanggih dirinya dengan mengkombinasikan kecepatan dan gaya stylish untuk menjadi Vespa yang tercepat, tangguh, dan berteknologi tinggi. Pada bulan November 2011, Vespa GTS “berkembang” menjadi kelas 300  yang terdepan, dilengkapi oleh 4-katup yang kokoh, dan mesin pendingin dengan injeksi elektronik. Vespa GTS juga memiliki kemampuan rem cakram ganda yang luar biasa.

  • VESPA GTV - LXV
2006
Diciptakan untuk merayakan sebuah legenda kendaraan roda dua, Vespa LXV dan Vespa GTV mengulang dan menyajikan unsur-unsur khas dari gaya Vespa generasi ‘50-an dan 60-an baik dari bentuk dan juga fungsinya. Vespa GTV tersedia dalam opsi mesin 125cc dan 250 cc, terlihat menonjol karena lampunya yang dipasang di atas spatbor persis seperti bentuk prototipe Vespa tahun 1946. Vespa LXV ditawarkan dengan pilihan mesin 50cc, 125cc, dan 150 cc, terinspirasi dari goresan halus namun signifikan dari Vespa tahun 1960-an, dengan fitur yang lebih rapi dan minimalis yang ditandai oleh setang terbuka dan dua sadel.

  • Vespa GT 60° 250 cc
2006
Seri ini merupakan "hadiah" yang diberikan Vespa pada para penggemarnya dalam rangka ulang tahun perusahaan yang ke-60. Dibuat dengan bahan pilihan dan finishing yang ekslusif, model ini merupakan edisi terbatas yang unik yang hanya diproduksi sebanyak 999 unit. Model ini memang dibuat untuk menjadi salah satu tonggak sejarah dalam perjalanan Vespa.

  • VESPA S50 - 125
2007
Semua karakter si sporty “Vespino” di tahun-tahun sebelumnya dihidupkan kembali oleh  Vespa S terbaru. Perpaduan menarik dari gaya dan kenangan masa lalu membuat produk Vespa yang paling sporty tersebut hidup kembali pada saat ini. Penampilan super minimalis dari Vespa S merupakan warisan dari model legendaris tahun 1970-an, yakni Vespa 50 Special dan Vespa Primavera.

  • VESPA GTS 300 SUPER
2008
GTS 300 Super membawa keanggunan Vespa ke kelas diatas 250cc. Gayanya yang klasik dan unik kemudian dikombinasikan dengan gaya modern dan sporty, sehingga mampu memberikan sentuhan clean namun gahar. Dengan desain sporty, Vespa GTS 300 Super mewujudkan kombinasi antara gaya, kenyamanan, keamanan, dan ketangguhan dari merek Vespa. With new 4 valve timing, Vespa terbaru dan yang paling tangguh ini tidak perlu diragukan lagi apabila dibandingkan dengan tipe 2-tak lainnya (di angka 4.35 hp, mesin 50cc 4-tak nya merupakan yang paling tangguh di pasaran), namun angka konsumsi bahan bakar serta emisinya sama seperti mesin 4-tak.

  • Vespa S50 - LX50 4v
2009
Vespa dengan mesin 50cc 4-tak terbaru, dilengkapi dengan empat katup mesin yang merupakan penemuan ukuran mesin baru yang dapat dikatakan "legendaris" dalam sejarah Vespa. Dengan 4 katup, Vespa terbaru dan yang paling tangguh ini tidak perlu diragukan lagi apabila disandingkan dengan tipe 2-tak lainnya (di angka 4.35 hp, mesin 50cc 4-tak nya merupakan yang paling tangguh di pasaran), namun angka konsumsi bahan bakar serta emisinya sama seperti mesin 4-tak. Dengan mesin baru ini, Vespa kembali membuktikan kehandalannya dalam teknologi yang tak tertandingi sejak 6 dekade.

  • Vespa GTS ABS ASR
2014
Pada tahun 2014, Vespa GTS kembali memperbaharui diri dengan support system berkendara elektronik dengan teknologi canggih: 2-channel sistem rem ABS dan kontrol tarikan ASR. Dengan demikian, Vespa kembali membuktikan bahwa mereka selalu mampu menghadirkan teknologi canggih sejak dulu, dan kini mereka memperkenalkan salah satu kendaraan bermotor yang paling modern, canggih dan aman di dunia.

  • Vespa 946 Armani
2015
Dalam memasuki tahun 2015 - ulang tahun ke 40 pendiri Giorgio Armani dan ulang tahun ke 130 tahun Piaggio Group - Emporio Armani mendesain Vespa 946 edisi khusus. Untuk menorehkan kekhasan warna klasik, sang desainer menciptakan suatu desain yang menggunakan kombinasi warna abu-abu dan sentuhan hijau tua yang hanya dapat dilihat dengan pencahayaan khusus. Bagian logamnya dibuat dengan lapisan kain satin, dan terdapat pula efek buram dalam sentuhan akhir body-nya. Logo Emporio Armani diukir disisinya, dan diperkaya dengan lambang burung rajawali berada di atas lampu depan.

  • 70° Anniversary
2016
Dalam memperingati ulang tahun yang ke-70, Piaggio Group meluncurkan versi spesial dari scooter-scooter yang paling favorit sepanjang masa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar